• About
  • Contact
  • Sitemap
  • Privacy Policy

Asuhan Keperawatan Dengan Kasus Disritmia Jantung

 

A. PENGKAJIAN
1. Aktivitas dan istirahat
Gejala :
Kelemahan dan kelelahan umum karena kerja.
Tanda :
Perubahan frekuensi jantung dan TD dengan aktivitas/olahraga.
2. Sirkulasi
Gejala:
Riwayat IM sebelumnya/akut (90%-95% mengalami disritmia), kardiomiopati, GJK, penyakit katup jantung, hipertensi.
Tanda : 
Perubahan TD seperti hipertensi atau hipotensi selama periode disritmia.
Nadi : tidak teratur seperti denyut kuat, pulsus altenan (denyut kuat teratur/denyut lemah), nadi bigeminal (denyut kuat tak teratur/denyut lemah), dan defisit nadi (perbedaan antara nadi apical dan nadi radial).
Bunyi jantung : irama tak teratur, bunyi ekstra, denyut menurun.
Kulit : warna dan kelembaban berubah seperti pucat, sianosis, berkeringat (gagal jantung, syok).
Edema : dependen, umum, DVJ (pada adanya gagal jantung).
Haluaran urine : menurun bila curah jantung menurun berat.
3. Integritas Ego
Gejala :
Perasaan gugup (disertai takiaritmia), perasaan terancam, dan stressor sehubungan dengan masalah medik.
Tanda :
Cemas, takut, menolak, marah, gelisah,  dan menangis.
4. Makanan dan Cairan
Gejala : 
Hilang nafsu makan (anoreksia), tidak toleran terhadap makanan (karena adanya obat), mual dan muntah, serta perubahan berat badan.
Tanda : 
Perubahan berat badan, edema, perubahan pada kelembaban kulit/turgor, pernapasan krekels.
5. Neuro Sensori
Gejala :
 Pusing, berdenyut, dan sakit kepala.
Tanda :
Status mental/sensori berubah seperti disorientasi, bingung, kehilangan memori, perubahan pola bicara/kesadaran, pingsan, koma. Perubahan perilaku seperti menyerang, letargi, halusinasi. Perubahan pupil (kesamaan dan reaksi terhadap sinar). Kehilangan refleks tendon dalam dengan disritmia yang mengancam hidup (takikardia ventrikel , bradikardia berat).
6. Nyeri dan Ketidaknyamanan
Gejala :
Nyeri dada ringan sampai berat, dimana dapat atau tidak bisa hilang oleh obat anti angina
Tanda :
Perilaku distraksi seperti gelisah.
7. Pernapasan 
Gejala :
Penyakit paru kronis, riwayat atau penggunaan tembakau berulang, napas pendek, batuk (dengan/tanpa produksi sputum).
Tanda :
Perubahan kecepatan atau kedalaman pernapasan selama episode disritmia, bunyi napas: bunyi tambahan (krekels, ronki atau mengi) mungkin menunjukkan komplikasi pernapasan, seperti pada gagal jantung kiri (edema paru) atau fenomena tromboembolitik pulmonal.
8. Keamanan
Tanda :
Demam, kemerahan kulit (reaksi obat), inflamasi, eritema, edema (trombosis superficial), dan kehilangan tonus otot/kekuatan.
9. Penyuluhan
Gejala :
Faktor risiko keluarga seperti penyakit jantung, stroke. Menggunakan/tidak obat yang diresepkan seperti obat jantung (digitalis); anti koagulan (coumadin) atau obat lain yang dijual bebas, contoh sirup batuk dan analgesik berisi ASA. Adanya kegagalan untuk memeperbaiki seperti disritmia berulang/tidak dapat sembuh yang mengancam hidup.
Pertimbangan :
DRG menunjukkan rata-rata lama di rawat : 3,2 hari
Rencana pemulangan:
Perubahan penggunaan obat.

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
  1. Risiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan gangguan konduksi eliktrikal; penurunan kontraktilitas miokardial.
  2. Nyeri berhubungan dengan iskemia jaringan
  3. Intolerans aktivitas berhubungan dengan kelemahan/kelelahan
  4. Risiko terhadap perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan inadekuat.
  5. Kurang pengetahuan tentang penyebab atau kondisi pengobatan berhubungan dengan kurang informasi/salah pengertian kondisi medis/kebutuhan terapi; tidak mengenal sumber informasi; kurang mengungat
C. PERENCANAAN 
Diagnosa : 1
Risiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan gangguan konduksi eliktrikal; penurunan kontraktilitas miokardial. 

Intervensi :
  • Raba nadi (radial, carotid, femoral, dorsalis pedis) catat frekuensi, keteraturan, amplitude (penuh/kuat) dan simetris. Catat adanya pulsus alternan, nadi bigeminal, atau deficit nadi.
  • Auskultasi bunyi jantung, catat frekuensi, irama. Catat adaya denyut jantung ekstra, penurunan nadi.
  • Pantau tanda vital dan kaji keadekuatan curah jantung/perfusi jaringan. Laporkan variasi penting pada TD/frekuensi nadi, kesamaan, pernafasan, perubahan pada warna kulit dan suhu, tingkat kesadaran atau sensori, dan haluaran urine selama episode disritmia.
  • Berikan lingkungan tenang. Kaji alasan untuk membatasi aktivitas selama fase akut .
  • Demonstrasikan dan anjurkan penggunaan perilaku pengurangan stress, contoh teknik relaksasi, bimbingan imajinasi, nafas lambat/dalam .
  • Siapkan/lakukan resusitasi jantung paru sesuai indikasi .
  • Berikan oksigen tambahan sesuai indikasi.
  • Siapkan untuk/Bantu penanaman otomatik kardioverter atau defibrillator (AICD) bila diindikasikan.
Diagnosa 2
Nyeri berhubungan dengan iskemia jaringan

Intervensi:
  • Selidiki keluhan nyeri dada, perhatikan awitan dan faktor pemberat dan penurunan perhatian seperti petunjuk non verbal terhadap ketidaknyamanan.
  • Berikan lingkungan yang tenang dan tindakan kenyamanan mis: perubahan posisi massage punggung, kompres hangat, dingin dukungan emosional
  • Berikan aktivitas hiburan yang tepat
  • Berikan obat-obatan sesuai indikasi nyeri.
Diagnosa 3  
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan/kelelahan.

Intervensi :
  • Kaji respon pasien terhadap aktivitas
  • Pantau frekuensi jantung, TD, pernapasan setelah aktivitas
  • Pertahankan tirah baring selama periode demam dan sesuai indikasi
  • Bantu pasien dalam program latihan aktivitas.
Diagnosa 4
Risiko terhadap perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan ketidakadekuatan suplai oksigen ke jaringan.

Intervensi :
  • Selidiki nyeri dada, dispnea tiba-tiba yang disertai dengan takipnea, nyeri pleuretik, sianosis pleuritik, dan sianosis atau pucat .
  • Observasi ekstremitas terhadap edema, eroitema
  • Observasi hematuri a
  • Perhatikan nyeri abdomen kiri atas .
Diagnosa 5
Kurang pengetahuan tentang penyebab atau kondisi pengobatan berhubungan dengan kurang informasi/salah pengertian kondisi medis/kebutuhan terapi; tidak mengenal sumber informasi; kurang mengingat

Intervensi :
  • Kaji ulang fungsi jantung normal/konduksi eliktrikal
  • Jelaskan/tekankan masalah disritmia khusus dan tindakan terapeutik pada pasein atau orang terdekat
  • Bantu pemasangan dan mempertahankan fungsi pacu jantung.
Baca juga terkait:
Konsep Disritmia Jantung 

Asuhan Keperawatan Dengan Kasus Disritmia Jantung 4.5 5 Unknown A. PENGKAJIAN 1. Aktivitas dan istirahat Gejala : Kelemahan dan kelelahan umum karena kerja. Tanda : Perubahan frekuensi jantung ...


No comments:

Post a Comment

Iqbal-MN. Powered by Blogger.
J-Theme